.quickedit{ display:none; }

Selasa, 18 Februari 2014

PEMIKIRAN PENDIDIKAN MUHAMMAD ABDUH


*) sumber : Majalah Suara Muhammadiyah edisi No. 03 TH Ke-99

Muhammad Abduh adalah seorang pembaharu Islam yang memiliki pengaruh besar di dunia. Pemikiran beliau cukup banyak mempengaruhi tokoh-tokoh pembaharu Islam pada awal abad ke-20. Beliau lahir ketika dunia barat sedang gencar-gencarnya melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah Islam. Pada mas itu ada dua golonganekstrim, mempertahankan tradisi Arab-Islam dan mengadakan pembaharuan yang merujuk pada barat, sehingga nyaris melupaka nilai-nilai Timur dan Islam. Hal tersebut telah memotivasi Abduh untuk memberikan respons dan mengadakan perbaikan di pelbgai bidang, terutama pendidikan.

Keyakinan yang mendasari ide-ide pembaharuan Abduh adalah bahwa Islam memberikan karunia terbesar bagi umatnya berupa kemerdekaan atas kehendak serta kebebasan berpikir dan berpendapat. Optimalisasi fungsi dan peran akal, menurut Abduh, merupakan alat untuk lepas dari belenggu tersebut.

Abduh dengan semangat pembaharuanya berusaha mengadakan penyesuaian ajaran Islam dengan tuntunan zaman disegala bidang, termasuk pendidikan.

Muhammad Abduh dengan lantang menjelaskan perlunya keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan agama. Keduanya tidaklah pantas dipisahkan sebagai yang berasal dari Allah dan lahir dari akal, melainkan keduanya mempunyai hubungan yang saling memperkokoh keberadaan masing-masing. Semakin dalam pengetahuan mengenai agama, maka haruslah semakin dalam pula pengetahuannya mengenai ilmu alam. Dengan kata lain, keseimbangan ilmu agama dan umum akan meudahkan kita menjadi manusia yang berintelektual sekaligus bermoral.

Muhamad Adbuh juga menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk pilihan Tuhan, yang dalam dirinya ditanamkan sifat mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, memiliki rasa tanggungjawab terhadap diriya da alam semesta. Menurut Muhammad Abduh, manusia cenderug berpotensi pada kebaikan dari pada kejahatan. Oleh sebab itu, fungsi pendidikan ialah pengembangan potensi kebaikan tersebut.

Tujuan pendidikan menurut Abduh ialah mendidik akal dan jiwa serta mengembangkannya hingga batas-batas yang memungkinkan anak didik mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akherat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Muhammad Abduh membentuk seperangkat kurikulum sebagai berikut :
Pertama, tingkat sekolah dasar. Berangkat dari asumsi bahwa ajaran Islam merupakan dasar pembentukan jiwa dan pribadi muslim, maka beliau menjelaskan bahwa dasar pembentukkan iwa agama hendaknya dimulai dari usia dini.
Kedua, tingkat atas. Pada tingkat ini, Abduh merasa perlu memasukkan materi pelajaran agama, sejarah Isam,  dan kebudayaan Islam.
Ketiga, tingkat perguruan tinggi. Untuk perguruan tinggi, maka kurikulumnya disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat itu. Dalam hal ini, Abduh memasukkan mata kuliah ilmu filsafat, ilmu logika dan ilmu pegetahuan modern.

Terkait metode pembelajaran, kendati tidak dijelaskan secara eksplisit, namun dari praktik yang dilakukan dapat dilihat bahwa Abduh cenderung kepada metode diskusi. Metode ini dipandang dapat membuat anak didik berpikir reflektif dan inovatif, disamping melatih mereka untuk berbicara dan percaya diri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di blog RUMAH BACA, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga anda senang!!