.quickedit{ display:none; }

Senin, 24 Februari 2014

IBRAH DARI SEBUAH MUSIBAH*

Esensi musibah, baik disenangi atau tidak, merupakan ujian dari Allah SWT, karena Allah selalu menguji hambaNya untuk mengetahui kadar kualitas keimanannya. Dalam sebuah Hadits Qudsi Allah SWT berfirman “Sesunggunya rahmaKU didahului dengan MarahKu”
Sedangkan dalam Alqur’an kata ujian terdapat pada 4 kata dan 4 tempat di Al qur’an. Diantaranya, Q.S Al-Baqarah : 155-156, Al-Ankabut : 2 dan Asy-Syura : 31. Jika Allah mencintai hambaNya (suatu kaum) maka Allah akan mengujinya dengan berbagai cobaan. Dan itu harus dipandang dari sisi positifnya, sehingga dengan demikian rahmat akan turun pada pasca bencna yang melandanya (Lukman ahli sufi).
Secara esensi, Adzab diturunka kepada umat manusia disebabkan manusia berlaku sombong dan takabur kepada keagungan dan kekuasaan Allah. Sedangkan musibah yang melanda dikarenakan keangkuhan dan lupa akankekuasaan Allah.
Dalam istilah Al-Qur’an peringatan adalah Tadzkirah. Tadzkirah ini disampaikan suatu bangsa yang mayoritas muslim dan mukmin. Artinya, Allah akan memberikan peringatan kepada hambaNya dengan jalan memberikan musibah.
Kurang tepat jika kita mengabaikan bahwa rizki yang diterima karena Allah sayang kepada kita. Sebaliknya, juga tidak tepat apabila kita mengatakan, bahwa Allah tidak mencintai kita karena diberi musibah yang tidak kita senangi.

“Maka Kami jadikan peristiwa itu sebagai peringatan bagi angkatan di masa itu dan bagi angkatan penerus mendatang, serta menjadi pelajaran bagi yang bertaqwa” (Q.S. Al Baqarah : 6)

*) dirangkum dari Majalah Suara Muhammadiyah Edisi No. 4 TH Ke-99 Hal. 33 – 34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di blog RUMAH BACA, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga anda senang!!