.quickedit{ display:none; }

Selasa, 17 Juli 2012

CINTA PERTAMA

Ketika aku melihatnya, jantung berdegup kencang. Pikiranku mulai melayang, terasa aku telah amnesia. Tak mengenali diriku sendiri. Dipikiranku hanya terlintas wajahnya dan senyumnya yang sangat dan sangat indah. Jujur saja sebenarnya wajahnya tidak terlalu cantik, namun bagiku ukuran cantik itu relatif dan penilaiannya tergantung pada yang memandang dan merasakannya. Dibalik kerudung dan senyumnya itu tersimpan sebuah ketaqwaan, kesucian hati dan kesabaran. Dia berbeda dengan gadi-gadis yang aku kenal. Sungguh indah dan anggun, serta membawa kedamaian ketika aku memandangnya.Senyumnya yang manis, serta lesung pipi yang menambah eloknya wajah halus itu. Dia bagaikan seorang bidadari yang Tuhan kirimkan untukku. Untuk meluluhkan hatiku, menggetarkan hatiku dengn kekuatan cinta, serta menunjukkan betapa sempurna ciptaanNya. Fatimah, kau telah membuatku selalu memikirkanmu. Katakanlah bahwa kau juga memikirkanku. Kau berbeda dengan gadis-gadis lain. Kau bisa menjaga kehormatan dan keindahanmu. Kau adalah cinta pertamaku. Pertama kali aku merasakan suka dengan lawan jenisku. Pertama kali pula perasaanku terasa bimbang dan bimngung. muncul ketidakpastian antara percaya atau tidak. Cinta itu ternyata menyenangkan dan membingungkan. Inilah yang aku rasakan sekarang. Aku senang karena mulai menyukai seseorang, dan aku pun juga bingung karena pikiranku selalu tak terkendali ketika aku melihat gadis pujaan hatiku. Jika melihat senyumnya hatiku terasa melayang terbang tinggi ke awan menuju surganya cinta. Benar juga kata orang bahwa cinta pertama itu mengesankan. Yang menjadi beban dipikiranku sekarang ini adalah apakah dia juga mencintaiku seperti aku mencintainya? aku tak perasaannya karena aku belum pernah mengunggkapkannya. Aku tak ingin perasaan ini menjadi beban baginya jika aku utarakan padanya. Biarlah perasaan ini kusimpan hingga aku dapat waktu yang tepat untuk mengungkapkannya. "Har, benarkah kamu mencintainya? benarkah ini perasaan cinta? ataukah hanya perasaan suka sesaat yang kau rasakan?" kataku dalam hati. Sejenak kupandangi langit malam ini, mencari jawaban atas pertanyaan itu. Menatap tajam bintang-bintang di atas sana, mencari bantuan untuk menjawabnya. Fatimah, kau telah membuatku bimbang. Bimbang antara perasaan suka dan cinta. Ku tunggu beberapa waktu, namun langit tak juga memberikan jawabannya. Dia hanya memberikan pemandangan langit yang penuh dengan bintang. Inikah jawabanmu? Apakah saat ini hatiku sepertimu? Yang penuh dngan sinar yang berkelipan indah? Itu menurutku menafsirkan keadaanmu malam ini. Tuhan, kali ini berikanlah jawabnmu atas pertanyaan itu. Karena aku takut dengan jawaban yang akan kuterima nanti. Aku masih saja duduk di atas batu hitam ini, ditemani dinginnya malam serta suara binatang malam yang bersaut-sautan. Serta tiupan angin yang tak terlalu besar dan tak membua tubuhku terasa dingin. Aku masih ingin duduk disini, menunggu jawaban dari langit. "Cinta-cinta, kau telah membuatku bingung." kataku lagi dalam hati. Sejenak aku teringat akan kisah cinta Rudi teman sekolahku. Dia telah merasakan patah hati karena cinta bertepuk sebelah tangan. Dia menyukai Ani yang juga teman sekelasnya, namun cintanya tak terbalas karena Ani telah memiliki tambatan hati yang lain dan itu bukanlah Rudi. "Jika aku ungkapkan cintaku pada Fatimah, aku takut jika mengalami nasib yang sama seperti Rudi. Aku tak sanggup jika harus merasakan sakitnya patah hati." kataku lagi. Malam ini aku seperti orang gila saja, selalu bertanya dan kujawab sendiri pertanyaan itu. cinta-cinta, energimu bisa membuat orang gila.
Selamat datang di blog RUMAH BACA, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga anda senang!!