.quickedit{ display:none; }

Rabu, 14 Mei 2014

ISI PENDIDIKAN ISLAM



Karakteristik isi pendidikan Islam pertama-tama tampak pada kriteria pemilihannya, yaitu Iman, Ilmu, amal, akhlak dan sosial. Dengan karakteristik tersebut pendidikan Islam merupakan pendidikan keimanan, ilmiah, amaliah, moral dan sosial.

1.      Pendidikan keimanan
Pendidikan rohani sebagai salah satu dimensi pendidikan Islam tidak hanya ditempuh melalui hubungan antara hamba dan penciptaNya secara langsung, tetapi juga melalui interaksi hamba dengan berbagai fenomena alam dan lapangan kehidupan, baik sosial maupun fisik. Dengan kata lain, pendidikan Islam memperhatikan pengembangan keimanan tidak hanya melalui perkara ghaib, fenomena rohaniah, dan peribadatan semata.
Iman merupakan sumber akhlak yang luhur. Akhlak pada gilarannya menuntun manusia untuk menemukan kebenaran dan hakekat, yaitu ilmu sedangkan, ilmu akan menuntun manusia untuk mengerjakan amal saleh. Jadi, iman merupakan dasar akhlak yang luhur, akhlak merupakan dasar ilmu yang benar, dan ilmu merupakan dasar amal yang saleh.
Pendidikan keimanan dalam Al Qur’an merupakan poros pendidikan Islam yang menuntun individu untuk merealisasikan ekuatan di dalam jiwa. Pendidikan keimanan tersebut mencakup segala kewajibannya, beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya dan hari akhir. Dengan iman, orang akan hidup dengan suasana damai bersama Tuhannya, dirinya dan semua makhluk Allah.
Pendidikan keimanan di dalam bersifat dinamis, pertumbuhan iman dapat berproses melalui sentuhan kandungan ayat-ayat Allah, baik yang tertulis aupun yang terbentang di jagad raya, yang dibaca dengan berbagai pengetahuan, dapat pula melebihi ibadah-ibadah praktis yang difardhukan dan akhlak sosial yang dilaksanakan individu di dalam masyarakat Islam. Dengan demikian, pendidikan keimanan merupakan bagian dasariah di dalam pendidikan Islam yang melandasi semua bagian lainnya.

2.      Pendidikan amaliah
Pendidikan Islam memperhatikan aspek amaliah karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan di dunia berupa kebaikan dan kebahagiaan bagiindividu dan masyarakat. Amal saleh, disamping merupakan tema umum isi pendidikan Islam, juga merupakan buah yang baik dari ilmu yang benar, akhlak yang luhur, dan pendidikan sosial yang bertanggung jawab.
Pendidikan amaliah mencakup semua pendidikan dalam profesi yng berguna bagi kehidupan. Islam menghendaki agar setiap individu memiliki profesi sebagai mata penghidupannya dan berupaya menekuninya hingga memberinya hasil yang terbaik. Allah berfirman : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagiannya dari rezkiNya. Dan hanya kepadaNyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan” (Q.S. Al-Mulk : 15)
Pendidikan amaliah memberi individu ketenteraman dan rezkidi dunia serta kebahagiaan di akherat. Hal ini merupakan motivasi bagi manusia untuk terus melakukan amal saleh sesuai dengan kemampuannya. Sebaliknya, amal yang buruk atau tidak berbuat sama sekali hanya akan membuahkan kemalasan, hal-hal negatif, dan pengangguran serta kecelakaan di akherat.

3.      Pendidikan ilmiah
Pendidikan Islam terhadap ilmu pengetahuan bersifat komprehensif karena lahir dari prinsip kesatuan yang merupakan aspek penting di dalam konsep Islam. Atas dasar itu, Islam mendorong manusia untuk mempelajari sikap pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya, dan semua umat manusia, baik dalam lingkup pengetahuan kesyaritan maupun pengetahuan sosial, kealaman, maupun pengetahuan lainnya.
 Pandangan Islam tentang hubungan antara isi pengetahuan dan tujuan besar pendidikan Islam, yaitu bertakwa dan tunduk keada Allah. Ketakwaan adalah tujuan yang hendak dicapai dan buah yang hendak dicapai dan buah yang hendak dipetik orang mukmin dengan mempelajari pengetahuan.
Pendidikan Islam memiliki konsep tentang tentang watak pengetahuan ilmiah dan metode pembahasannya. Metode ilmiah digunakan bukan dalam lapangan perkara ghaib seperti iman kepada Allah, hari akhir dan ruh sebab berada di luar wilayah pengetahuan ilmiah.
Islam menganjurkan kepada manusia untuk menggunakan akalnya secara maksimal. Anjuran tersebut dipertegas dengan kecaman terhadap orang yang tidak menggunakan akalnya untuk meneliti, memperhatikan, dan menggali bukti-bukti serta menarik kesimpulan dari berbagai pengetahuan, baik pengetahuan keagamaan maupun keduniaan.

4.      Pendidikan akhlak
Pendidikan akhlak merupakan bagian besar dari isi pendidikan Islam. Posisi ini terlihat dari kedudukan Al-Qur’an sebagai referensi paling penting tentang akhlak bagi kaum muslimin : individu, keluarga, masyarakat, dan umat. Akhlak merupakan bagian buah Islam yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan serta membuat hidup dan kehidupan menjadi baik. Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa akhlak masyarakat manusia tidak akan berbeda dari kumpulan binatang.
Pendidikan akhlak dalam Islam yang tersimpul dalam prinsip “berpegang pada kebaikan dan kebajikan serta menjauhi keburukan dan kemungkaran”, berhubungan erat dengan upaya mewujudkan tujuan besar pedidikan Islam, yaitu ketakwaan, ketundukan, dan beribadah kepada Allah.
Pendidikan akhlak dalam Islam pertama-tama menekankan keikhlasan niat kepada Allah. Penekanan dimaksudkan agar akhak benr-benar berakar, bukan berartifisial yang bisa berubah mengikuti perubahan situasi dan kondisi serta lingkungan pergaulan.
Ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW, banyak mengemukakan akhlak yang diserukan untuk dipraktekkan antara lain sabar, ikhlas, jujur, pemaaf dan toleransi. Sebaliknya, Islam melarang akhlak yang buruk seperti berputus asa, zalim, munafik, bermusuhan, berdusta, mengadu domba, mengumpat, mencari-cari kesalahan orang lain dan membanggakan diri.
Pendidikan akhlak dalam Islam juga mencakup aspek kejiwaan yang diberikan melalui pengajaran dan pelatihan sesuai dengan kemampuan, potensi dan struktur psikis individu. Karakteriktis yang paling penting dalam pendidikan akhlak dalam Islam adalah praktis. Artinya dapat diterapkan oleh individu dan semua umat manusia dengan segala perbedaan bahasa, warna kulit, tempat dan waktunya.
Akhlak Islam relevan bagi semua manusia dengan egala perbedaan warna kulit, masa dan negerinya, karena ajaran Isam sesuai dengan --- dan memperhatikan --- tabiat dan kejiwaan manusia.

5.      Pendidikan sosial
Pendidikan sosial merupakan aspek penting dalam pendidikan Islam karena manusia menurut tabiatnya, dalam artisesuai dengan hukum penciptaan Allah, manusia adalah makhluk sosial.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu”. (Q.S. Al-Hujurut : 15)
Pendidikan sosial dalam Islam mulai dengan pengembangan mental individu aspek instratif dan tanggung jawab individual yang merupakan dasar tanggung jawab secara kelompok dimana setiap individu bertanggung jawab terhadap yang lain.
Selanjutnya pendidikan sosial dalam Islam ialah keluarga. Keluarga merupakan institusi pendidikan terpenting yang pengaruhnya bisa menandingi pengaruh sekolah formal. Pendidikan sosial dalam Islam selanjutnya ialah masyarakat luas. Masyarakat luas memiliki banyak pranata sosial. Dan pendidikan sosial yang terakhir ialah alam semesta, karena Allah adalah Rabb al-‘alamin dan Rabb al-nas, ketuhanannya mencakup seluruh umat manusia.
Pendidikan isosial dalam Islam menanamkan orientasi dan kebisaan sosial positif yang mendatangkan kebahagiaan bagi individu, kekokohan keluarga, kepedulian sosial antar anggota masyarakat, dan kesejahteraan manusia. Diantara kebiasaan dan orintasi sosial tersebut ialah pengembangan kesatuan masyarakat, persaudaraan seiman, kecintaan insani, persamaan, saling tolong, kepedulian masyarakat, keadilan sosial, dan perbaikan diantara manusia.
Tujuan akhir pendidikan sosial dalam Islam sebagaimana pendidikan aspek-aspek lainnya, ialah ketakwaan kepada Allah. Tujuan ini ditegaskan Allah dalam Firmannya :
“Dan tolong menonglah kamu dalam (mengerjakan) kemudahan dan takwa, dan jangan toong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah ... (Q.S. Al Maidah, 5 ; 2)”
“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kapada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali-Imron, 3 ; 110)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di blog RUMAH BACA, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga anda senang!!