.quickedit{ display:none; }

Selasa, 21 Mei 2013

MASYARAKAT PETANI

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup, dimana sebagian interaksi adalah antar individu-individu yang berada dalam kelompok trsebut. Kata “Masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa arab “ musyarak”.  Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antara entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung asatu sama lain).
Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur[1].
Desa dan petani merupakn dua kata yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Desa adalah tempat dimana petani menjalani kehidupannya. Selain itu desa juga mempunyai karakter sosial yang unik.
Wolf (1983) memahami masyarakat petani merupakan fase setelah masyarakat primitif dan masyarakat modern. Pendekatan antropologis yang ia bangun didasarkan bahwa masyarakat petani tidak bisa hanya dipandang sebagai agregat tanpa bentuk. Masyarakat petani memiliki keteraturan dan memiliki bentuk-bentuk organisasi yang khas[2].
Sejalan dengan Wolf (1983), Scott (1981) melihat petani sebagai entitas unik yang hidup secara sub sistem. Penelitian Scott (1981) mengungkapkan bahwa masyarakat petani di Asia Tenggara tidak akan melakukan perlawanan ketika kebutuhan-kebutuhan dasarnya terpenuhi.
Dari uraian-uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian masyarakat petani ialah sekelompok orang yang hidup bersama dalam suatu tempat yang memiliki sikap saling membutuhkan satu dengan yang lain dan bermata pencaharian sebagai petani, atau kesimpulan lain ialah sekelompok orang yang hidup bersama di suatu desa dan masih memelihara budaya nenek moyang (hidup bergotong royong).
Ciri-ciri kehidupan Masyarakat Petani di Indonesia.
1.      Ciri-ciri kehidupan masyarakat bercocok tanam.
a.       Hidup menetap.
b.      Mempunyai rumah tempat tinggal.
c.       Beternak dan berladang.
d.      Food producing.
e.       Telah terbentuk perkampungan.
f.       Mengenal pembagian kerja.
g.      Mengenal pakaian, grabah, dan peralatan kerja.
h.      Mengenal kepercayaan.
i.        Terbentuk masyarakat.
j.        Pembagian kerja secara jelas.
k.      Gotong royong.
2.      Ciri-ciri budaya masyarakat petani.
a.       Lebih amju dalam penggunaan bahasa.
b.      Aktivitasnya telah menggunakan bahasa komunikasi.
c.       Menggunakan bahasa untuk mendistribusikan pekerjaan.
d.      Berkembang tradisi menghormati orang yang lebih tua.
e.       Membuat bangunan megalitikum sebagai manifestasi kepercayaan.
3.      Ciri-ciri ekonomi masyarakat petani.
a.       Kehidupan mereka ditentukan oleh kepemilikan tanah.
b.      Bercocok tanam.
c.       Hidup menetap sehingga ada ikatan dengan alam, antar individu dan atar keluarga.
d.      Punya waktu senggang antar menanam hingga waktu panen, sehingga diisi dengan pekerjaan keterampilan tangan yang dapat mempercepat perkembangan ekonomi.
e.       Mengenal barter.


[1] Masyarakat diakses tanggal 10 Mei 2013 dari http.//id.wikipedia.org/wiki/masyarakat
[2] Masyarakat petani  tanggal 10 Mei 2013 dari http://husainasandi.blogspot.com/2008/04/masyarakat -petani-html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di blog RUMAH BACA, Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga anda senang!!