A.
Hakikat Filsafat
Filsafat berasal dari Bahasa Yuani
“philosophia” yang terdiri dari kata “philein” yang berarti cinta (love) dan “shopia” yang
berarti kebijaksanaan (wisdom). Secara etimologi filsafat berarti cinta akan
kebijaksanaan (love of wisdom) secara mendalam. Dari kata etimologi istilah
filsafat diambil dari kata falsafah.
Kata filsafat pertama kali digunakan
oleh Phytagoras. Tetapi seorong berkembangnya zaman, filsafat dikeal daam
berbagai bahasa, seperti :
1) Philosophic
dalam kebudayaan Bngsa Jerman, Bekanda dan perancis
2) Philosophi
dalam bahasa Inggris
3) Philosophia
dalam bahasa lain
4) Falsafah
dalam Bahsa Arab
Filsafat adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mencintai suatu
kebijaksanaan. Kebijaksanaan disini berarti mempertimbangkan seluruh aspek
dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, sustu kebijaksanaan jangan
berorientasi jangka pendek dan kelompok tertentu.
Pendapat tentang filsafat diungkapkan
oleh beberapa ahli, antara lain :
1) Cicero (106 – 43 SM)
berbpendapat bahwa filsafat sebagai “ibu dari semua seni”. Jadi, menurutnya
filsafat merupakan cikal bakal adanya seni. Tanpa adanya filsafat tidak ada
seni.
2) Aritoteles (384 – 322 SM)
berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang didalamnya
terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan
estetika. Filsafat juga digunakan untuk menyelidiki sebab dan asal segala
benda.
3) Plato (428 – 348 SM)
berpendapat filsafat adalah pengetahuan yang bertujuan untuk mencapai
pengetahuan yang asli dan tentang segala yang ada. Filsafat selalu ingin
mencari hal-hal kebenaran.
4) Johann Gotlich Ficker (1762 – 1814)
berpendapat filsafat sebagai ilmu dari ilmu-ilmu yakni ilmu umum yang menjadi
dasar segala ilmu, oleh karena itu, filsafat akan menjadi cabang imu baru,
begitu juga seterusnya. Pendapat demikian juga diuraikan oleh seorang filsuf
Imanuel Kant (1724 – 1804)
5) Harold H. Titus (1979)
berpendapat filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan
dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu
prose kritik/pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi.
6) Prof. MR. Muhammad Yamin
berpendapat bahwa filsafat adalah pemusatan pikiran sehingga manusia memenuhi
kepribadiannya secaya di dalam kepribadiannya itu dialaminya kesungguhan.
Membuat sesuatu keputusan dengan harapan keputusan tersebut akan bermanfaat
bagi manusia. Ilu filsafat juga menyelidiki segaa sesuatu dengan mendalam
mengenai KETUHANAN, alam semesta dan manusia dapat menghasilkan pengetahuan
tentang bagaimana sikap manusia sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu.
Jangan mencampuradukan antara agama yang
dianut denga filsafat agar dapat memilih mana yang bermanfaat /menambah
keimanan sesuai denang agama yang dianut. Bagi sekelompok orang filsafat
merupakan konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan
sebagai suatu sikap seseorang menuju kedewasaan dalam segala sesuatu. Hal ini
sangat bertentangan dengna pendapat Bertrand Russel yang menyatakan bahwa
filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
Beliau juga mengutarakan bahwa sebgaimana teologi filsafat berisi tentang
pemikiran-pemikiran mengenai maslah-masalah dan definisinya. Pendapat Bertrand
Russel dan Rene Decrate sangat berbeda yang menyatakan bahwa filsafat adalah
sekumpulan pengetahuan dengan Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok
penyelidikannya. Pendapat ini sama dengan pendapat Langeveld bahwa filsafat juga
berfikir tentang masalah-masalah diantaranya : makna keadaan, Tuhan, keabadian
dan kebebasan. Jujun Suriasumantri (1987 ; 4) menyatakan falsafah sebagai suatu
cara berfikir yang radikal dan menyeluruh / suatu cara berpikir yang mengupas
secara sedalam-dalamnya. Oleh karena itu, perna filsafat sangat penting dalam
kehidupan manusia. Dapat disimpulkan bahwa pengertian filsafat adalah salah
satu ilmu yang mempelajari sesuatu secara mendalam yang dimulai dari sejarahnya/asal
muasal, objek/sasarannya dan fungsinya.
B.
Manfaat Filsafat
Menurut pendapat Suriasumantri (1987 ;
4), tugas filsafat yang sebenarnya bukan untuk menjawab pertanyaan kita,
melainkan mempersoalkan jawaban yang diberikan.
Berdasrkan tugas filsafat di atas,
filsafat memiliki fungsi yaitu :
1) Sebagai
sarana dalam bertindak
Maksudnya
; saat ingin melakukan sesuatu etidaknya berfikir dahulu dengan matang
2) Sebagai
sarana dalam mengambil keputusan
Maksudnya
; orang yang mempunyai otoritas dalam membuat keputusan ini harus memahami
segala ilmu karena dalam pengambilan keputusan kita harus melakukan sebuah
pengkajian yang mendlam terhdap apa yang akan kita putuskan dengan tujuan untuk
kebahagiaan manusia.
3) Untuk
mengurangi saah paham
Maksudnya
; dengan berpikir secara mendalam kita akan toleran terhadap perbedaan
pendapat. Yang dikedepankan dalam filsafat juga bermusyawarah untuk mencapai
suatu maksud yang sangat mulia. Untuk itu, peranan berfikir secara filsafat
sangat diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar