Karakteristik
isi pendidikan Islam pertama-tama tampak pada kriteria pemilihannya, yaitu
Iman, Ilmu, amal, akhlak dan sosial. Dengan karakteristik tersebut pendidikan
Islam merupakan pendidikan keimanan, ilmiah, amaliah, moral dan sosial.
1. Pendidikan keimanan
Pendidikan rohani sebagai salah satu
dimensi pendidikan Islam tidak hanya ditempuh melalui hubungan antara hamba dan
penciptaNya secara langsung, tetapi juga melalui interaksi hamba dengan
berbagai fenomena alam dan lapangan kehidupan, baik sosial maupun fisik. Dengan
kata lain, pendidikan Islam memperhatikan pengembangan keimanan tidak hanya
melalui perkara ghaib, fenomena rohaniah, dan peribadatan semata.
Iman merupakan sumber akhlak yang luhur.
Akhlak pada gilarannya menuntun manusia untuk menemukan kebenaran dan hakekat,
yaitu ilmu sedangkan, ilmu akan menuntun manusia untuk mengerjakan amal saleh.
Jadi, iman merupakan dasar akhlak yang luhur, akhlak merupakan dasar ilmu yang
benar, dan ilmu merupakan dasar amal yang saleh.
Pendidikan keimanan dalam Al Qur’an
merupakan poros pendidikan Islam yang menuntun individu untuk merealisasikan
ekuatan di dalam jiwa. Pendidikan keimanan tersebut mencakup segala
kewajibannya, beriman kepada Allah, malaikatNya, kitab-kitabNya, para rasulNya dan
hari akhir. Dengan iman, orang akan hidup dengan suasana damai bersama
Tuhannya, dirinya dan semua makhluk Allah.
Pendidikan keimanan di dalam bersifat
dinamis, pertumbuhan iman dapat berproses melalui sentuhan kandungan ayat-ayat
Allah, baik yang tertulis aupun yang terbentang di jagad raya, yang dibaca
dengan berbagai pengetahuan, dapat pula melebihi ibadah-ibadah praktis yang
difardhukan dan akhlak sosial yang dilaksanakan individu di dalam masyarakat
Islam. Dengan demikian, pendidikan keimanan merupakan bagian dasariah di dalam
pendidikan Islam yang melandasi semua bagian lainnya.
2. Pendidikan amaliah
Pendidikan Islam memperhatikan aspek
amaliah karena manfaatnya yang besar bagi kehidupan di dunia berupa kebaikan
dan kebahagiaan bagiindividu dan masyarakat. Amal saleh, disamping merupakan
tema umum isi pendidikan Islam, juga merupakan buah yang baik dari ilmu yang
benar, akhlak yang luhur, dan pendidikan sosial yang bertanggung jawab.
Pendidikan amaliah mencakup semua
pendidikan dalam profesi yng berguna bagi kehidupan. Islam menghendaki agar
setiap individu memiliki profesi sebagai mata penghidupannya dan berupaya
menekuninya hingga memberinya hasil yang terbaik. Allah berfirman : “Dialah
yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagiannya dari rezkiNya. Dan hanya kepadaNyalah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan” (Q.S. Al-Mulk : 15)
Pendidikan amaliah memberi individu
ketenteraman dan rezkidi dunia serta kebahagiaan di akherat. Hal ini merupakan
motivasi bagi manusia untuk terus melakukan amal saleh sesuai dengan
kemampuannya. Sebaliknya, amal yang buruk atau tidak berbuat sama sekali hanya
akan membuahkan kemalasan, hal-hal negatif, dan pengangguran serta kecelakaan
di akherat.
3. Pendidikan ilmiah
Pendidikan Islam terhadap ilmu
pengetahuan bersifat komprehensif karena lahir dari prinsip kesatuan yang
merupakan aspek penting di dalam konsep Islam. Atas dasar itu, Islam mendorong
manusia untuk mempelajari sikap pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya, dan
semua umat manusia, baik dalam lingkup pengetahuan kesyaritan maupun
pengetahuan sosial, kealaman, maupun pengetahuan lainnya.
Pandangan
Islam tentang hubungan antara isi pengetahuan dan tujuan besar pendidikan
Islam, yaitu bertakwa dan tunduk keada Allah. Ketakwaan adalah tujuan yang
hendak dicapai dan buah yang hendak dicapai dan buah yang hendak dipetik orang
mukmin dengan mempelajari pengetahuan.
Pendidikan Islam memiliki konsep tentang
tentang watak pengetahuan ilmiah dan metode pembahasannya. Metode ilmiah
digunakan bukan dalam lapangan perkara ghaib seperti iman kepada Allah, hari
akhir dan ruh sebab berada di luar wilayah pengetahuan ilmiah.
Islam menganjurkan kepada manusia untuk
menggunakan akalnya secara maksimal. Anjuran tersebut dipertegas dengan kecaman
terhadap orang yang tidak menggunakan akalnya untuk meneliti, memperhatikan,
dan menggali bukti-bukti serta menarik kesimpulan dari berbagai pengetahuan,
baik pengetahuan keagamaan maupun keduniaan.
4. Pendidikan akhlak
Pendidikan akhlak merupakan bagian besar
dari isi pendidikan Islam. Posisi ini terlihat dari kedudukan Al-Qur’an sebagai
referensi paling penting tentang akhlak bagi kaum muslimin : individu,
keluarga, masyarakat, dan umat. Akhlak merupakan bagian buah Islam yang
bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan serta membuat hidup dan kehidupan
menjadi baik. Akhlak merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu dan
masyarakat. Tanpa akhlak masyarakat manusia tidak akan berbeda dari kumpulan
binatang.
Pendidikan akhlak dalam Islam yang
tersimpul dalam prinsip “berpegang pada kebaikan dan kebajikan serta menjauhi
keburukan dan kemungkaran”, berhubungan erat dengan upaya mewujudkan tujuan
besar pedidikan Islam, yaitu ketakwaan, ketundukan, dan beribadah kepada Allah.
Pendidikan akhlak dalam Islam
pertama-tama menekankan keikhlasan niat kepada Allah. Penekanan dimaksudkan
agar akhak benr-benar berakar, bukan berartifisial yang bisa berubah mengikuti
perubahan situasi dan kondisi serta lingkungan pergaulan.
Ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad
SAW, banyak mengemukakan akhlak yang diserukan untuk dipraktekkan antara lain
sabar, ikhlas, jujur, pemaaf dan toleransi. Sebaliknya, Islam melarang akhlak
yang buruk seperti berputus asa, zalim, munafik, bermusuhan, berdusta, mengadu
domba, mengumpat, mencari-cari kesalahan orang lain dan membanggakan diri.
Pendidikan akhlak dalam Islam juga
mencakup aspek kejiwaan yang diberikan melalui pengajaran dan pelatihan sesuai
dengan kemampuan, potensi dan struktur psikis individu. Karakteriktis yang paling
penting dalam pendidikan akhlak dalam Islam adalah praktis. Artinya dapat
diterapkan oleh individu dan semua umat manusia dengan segala perbedaan bahasa,
warna kulit, tempat dan waktunya.
Akhlak Islam relevan bagi semua manusia
dengan egala perbedaan warna kulit, masa dan negerinya, karena ajaran Isam
sesuai dengan --- dan memperhatikan --- tabiat dan kejiwaan manusia.
5. Pendidikan sosial
Pendidikan sosial merupakan aspek
penting dalam pendidikan Islam karena manusia menurut tabiatnya, dalam artisesuai
dengan hukum penciptaan Allah, manusia adalah makhluk sosial.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa, dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling bertakwa diantara kamu”. (Q.S. Al-Hujurut : 15)
Pendidikan sosial dalam Islam mulai
dengan pengembangan mental individu aspek instratif dan tanggung jawab
individual yang merupakan dasar tanggung jawab secara kelompok dimana setiap
individu bertanggung jawab terhadap yang lain.
Selanjutnya pendidikan sosial dalam
Islam ialah keluarga. Keluarga merupakan institusi pendidikan terpenting yang
pengaruhnya bisa menandingi pengaruh sekolah formal. Pendidikan sosial dalam
Islam selanjutnya ialah masyarakat luas. Masyarakat luas memiliki banyak
pranata sosial. Dan pendidikan sosial yang terakhir ialah alam semesta, karena
Allah adalah Rabb al-‘alamin dan Rabb al-nas, ketuhanannya mencakup seluruh
umat manusia.
Pendidikan isosial dalam Islam
menanamkan orientasi dan kebisaan sosial positif yang mendatangkan kebahagiaan
bagi individu, kekokohan keluarga, kepedulian sosial antar anggota masyarakat,
dan kesejahteraan manusia. Diantara kebiasaan dan orintasi sosial tersebut
ialah pengembangan kesatuan masyarakat, persaudaraan seiman, kecintaan insani,
persamaan, saling tolong, kepedulian masyarakat, keadilan sosial, dan perbaikan
diantara manusia.
Tujuan akhir pendidikan sosial dalam
Islam sebagaimana pendidikan aspek-aspek lainnya, ialah ketakwaan kepada Allah.
Tujuan ini ditegaskan Allah dalam Firmannya :
“Dan tolong menonglah kamu dalam
(mengerjakan) kemudahan dan takwa, dan jangan toong menolong dalam berbuat dosa
dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah ... (Q.S. Al Maidah, 5 ; 2)”
“Kamu adalah umat terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kapada yang makruf dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali-Imron, 3 ; 110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar