Oleh
: DARMANTO, S.Pd.I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan persoalan
penting bagi semua umat manusia. Pendidikan merupakan suatu alat untuk
memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat dan membuat generasi mampu
berbuat banyak bagikepentingan mereka dan masyarakat.
Pendidikan
tidak berada pada ruang hampa. Artinya, pendidikan selalu dalam konteks.
Pendidikan merupakan wahana, sarana dan proses, serta alat untuk mentransfer
warisan nenek moyang. Pendidika juga memberikan sahamnya bagi pemecahan
berbagai masalah sosial kontemporer dengan melatih generasi muda untuk berfikir
sehat dengan metoe ilmiah yang kuat.
Pendidikan
itu tidak bersifat statis, namun bersifat dinamis, dimana pendidikan selalu
berubah mengikuti perubahan zaman,
menyelaraskan /menyeimbangkan dengan perubahan manusia.
Tugas
pendidikan dimulai dari keluarga yang berkewajiban mentransfer pengalaman
kepada anak untuk selanjutnya dapat membuka jaln hidupnya sendiri. Keluarga
merupakan lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter
seorang anak. Karena dari konsep pendidikan keluarga karakter seorang anak akan
terbentuk.
Islam
memandang bahwa pendidikan merupakan hal terpenting dalam usaha memajukan
peradaban umat manusia. Sejarah pula telah menceritakan masa kejayaan ilmu
pengetahuan umat Islam yang mampu mengubah perabana umat Islam saat itu dan
bahkan perubahan itu dapat kita rasakan sampai sekarang.
Karena
pendidikan dan Islam merupakan dua hal yang saling berhubungan dan berpengaruh.
Maka perlu diadakan sebuah kajian tentang bagaimana urgensi pendidikan Islam
dalam pembentukan karakter anak, dengan tujuan mengetahui urgensi pendidikan
Islam dalam penbemtukan karakter anak, sehingga dapat merumuskan konsep
pendidikan Islam yang memadukan antara kebutuhan individu dan masyarakat dengan
pemahaman agama.
PEMBAHASAN
Definisi
pendidikan yang dikemukakan Ki Hajar Dewantoro dalam Konggres Taman Siswa yang
pertama pada tahun 1930 beliau menyebutkan, bahwa pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter),
pikiran (intelektual), dan tubuh anak[1].
Dalam
Distionary of Education dikemukakan, bahwa definisi pendidikan adalah proses
dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku
lainnya di dalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana orang
dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya
yang datang dari sekolah), sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami
perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum[2].
Pendidikan
merupakan proses yang lebih besar dari sekedar aktivitas persekolahan,
pendidikan dengan mengesampingkan perbedan mazhab dan orientasi, merupakan
proses pengembangan sosial yang mengubah individu dari yang sekedar makhluk
biologis menjadi makhluk sosial agar dapat hidup dengan realitas zaman dan
masyarakatnya. Dengan demikian pendidikan merupakan proses pemberian sifat
sosial-kemanusiaan (humanis) kepada makhluk hidup. Pendidikan memberikan manusia
sifat-sifat kemanusiaan yang membedakannya dengan makhluk-makhluk lainnya.
Pendidikan
merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, sebab
dengan pendidikan manusia dapat mewujudkan semua potensi dirinya, baik sebagai
pribadi maupun sebagai warga masyarakat. Selain itu, pendidikan merupakan usaha
sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan
pembelajaran.
Tujuan
pendidikan sinkron dengan tujuan hidup bangsa, yaitu melahirkan individu
keluarga dan masyarakat yang saleh, serta menumbuhkan konsep-konsep kemanusiaan
yang baik diantara umat manusia dalam mencapai suasana saling pengertian
internasional, yakni konsep-konsep yang sesuai dengan budaya, peradaban dan
warisan umat serta pandangannyan tentang alam, manusia dan hidup.
Dalam
pandangan Islam, pendidikan merupakan proses yang suci untuk mewujudkan tujuan
asasi hidup, yaitu beribadah kepada Allah SWT dengan segala maknanya yang luas.
Dengan demikian, pendidikan merupakan bentuk tertinggi ibadah dalam Islam
dengan alam sebagai lapangannya, manusia sebagai pusatnya, dan hidup beriman
sebagai tujuannya.
Islam
juga mengajarkan umatnya untuk selalu belajar atau long life education yaitu
belajar sepanjang hayat. Perintah ini juga terdapat dalam Q.S Al ‘Alaq ayat 1 –
5
Bacalah dengan (
menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar manusia
dengan pena. Dan mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Imam
Syafi’i juga mengatakan :
Barang siapa
yang ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia maka harus dengan ilmu, dan barang
siapa yang ingin memperoleh kebahagiaan akherat maka harus dengan ilmu, dan
barang siapa yang ingin memperoleh kebahagiaan keduanya (dunia-akherat) maka
juga harus dengan ilmu.
Islam
banyak menggugah manusia untuk menguak dan meneliti cakrawala ilmu pengetahuan,
seperti astronomi, sejarah, geologi, fisika dan lain-lain. Pengakjian ilmu-ilmu
tersebut akan mempertebal keimanan kepada Allah, menambah ketundukan dan
ketaqwaan kepada-Nya, serta berguna bagi umat untuk menghadapi realitas hidup
dan mengembangkan masyarakat dalam mencapai kemajuan dan kebahagiaan di dunia
dan akherat.
Islam
juga menganjurkan kepada manusia untuk menggunakan akalnya secara maksimal.
Anjuran tersebut dipertegas dengan kecaman terhadap orang-orang yang tidak
menggunakan akalnya untuk meneliti, memperhatikan dan menggali bukti-bukti
serta menarik kesimpulan dari berbagai pengetahuan, baik pengetahuan keagamaan
maupun pengetahuan keduniaan.
Isi
pendidikan Islam terhimpun dalam firman Allah ketika menyifati kerugian manusia
yang menyimpang dari jalan pendidika Islam, baik manusia sebagai individu,
manusia sebagai jenis, manusia sebagai generasi, maupun manusia sebagai umat
secara keseluruhan.
Isi
pendidikan Islam berkaitan dengan sebuah tujuan besar, yaitu beriman kepada
Allah serta menjalin hubungan individu, masyarakat dan umat manusia dengan
Al-Khaliq, sehingga kehidupan menjadi bertujuan dan memiliki orientasi yang jelas
di jalan yang benar menuju ridho Allah[3].
Isi
pendidikan Islam selanjutnya ialah amal sholeh, saling mengingatkan agar
menaati kebenaran (isi ini sejalan dengan ilmu yang bertujuan menyingkap
hakekat dan mencari kebenaran) dan saling mengingatkan agar menetapi kesabaran
(isi ini melambangkan pendidikan akhlak, karena kesabaran merupakan inti akhlak
yang disebut dalam Al qur’an lebih dari seratus kali)[4].
Isi
pendidikan Islam yang terakhir ialah pendidikan sosial, mencakup kerjasama
dalam menumbuhkan keimanan dan amal sholeh serta saling mengingatkan agar
menaati kebenaran dan menetapi kesabaran[5].
Ruh
pendidikan dalam Islam tidak dapat dipahami tanpa pemahaman terhadap
kedudukannya dalam keseluruhan bingkai konsep Islam tentang alam, manusia, dan
kehidupan. Pendidikan dalam Isam tidak terlepas dari tujuan agama. Pendidikan
merupakan cara yang digunakan Islam untuk menata kehidupan, sarana yang
digunakan Allah untuk memuliakan manusia, serta alat yang digunakan Nabi
Muhammad SAWuntuk menyebarkan agama, mendidik generasi muda, dan mengatur
kehidupan dengan segala lapangannya berdasarkan petunjuk Al qur’an.
Pendidikan
juga digunakan oleh para mubaligh yang menyiarkan agama Islam kepada masyarakat
Indonesia pada ke-VII Masehi. Mereka mendirikan masjid dan pondok pesantren
yang digunakan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang agama Islam.
Dalam
sejarah Islam pula, pendidikan berjalan sebagai sarana untuk menyampaikan
petunjuk dan kebaikan kepada individu, masyarakat dan seluruh umat manusia.
Dalam prose tersebut Rasulullah SAW merupakan guru pertama :
Dialah yang
mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul diantara mereka, yang
membacakan ayat-ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka, dan mengajarkan
kepada mereka kitab dan hikmah (al-sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S Al Jumu’ah : 2)
Dari
uraian diatas, maka dapat menggarisbawahi bahwa pendidikan Islam memiliki peran
yang sangat penting bagi pembentukan karakter anak. Karena isi pendidikan Islam
tersebut antara lain pendidikan keimanan, pendidikan amal shaleh, dan
pendidikan sosial merupakan dasar-dasar pembetukan karakter seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar