Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain : tabiat, watak. Adapun berkarakter adalah mempunyai tabiat, mempunyai kepribadian dan berwatak.
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau manandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan/tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus, dan perilaku jelek lainnya dikatakaan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan karakter mulia.
Pendidikan karakter adalah suatu system penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran/kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dinamai sebagai “the deliberate us of all dimensions of school life o faster optimal character development”. Dalam pendidikan karakter sekolah, semua komponen (pemangku pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, penanganan/pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktifitas/kegiatan kokurikuler, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan dan etos kerja seluruh warga sekolah.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik.
Menurut T. Ramli ( 2003 ), pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidika akhlak. Tujuannya dalah membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik. Oleh karena itu, hakekat dari pendidikan karakter dalam kontek pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri dalam rangka membina kepribadian generasi muda.
Pendidikan berkarakter berpijak dari karakter dasar manusia, bersumber dari nilai moral universal (bersifat absolute) yang bersumber dari agama, juga disebut sebagai the golden rule. Menurut para ahli psikologi, beberap karakter dasar tersebut adalah cinta kepada Allah dan ciptaanNya, tanggung jawab, jujur, hormat dan santun, kasih saying, peduli, kerjasama, percaya diri, kreatif, kerja keras, toleransi, cinta damai, serta cinta persatuan.
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan tuhan, diri sendiri, sesame manusia, limgkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hokum, tata karma, budaya dan adapt istiadat.
Pada dasArnya, pendidikan karakter merupakan penyempurnaan dari program pembelajaran yang sebelum, dengan pendidikan karakter ini diharapkan dapat memperbaiki keadaan pendidikan Indonesia. Pendidikan karakter ini melibat berbagai aspek, diantaranya, lingkungan sekolah, masyarakat dan yang terpenting lagi ialah keluarga, karena waktu siswa paling banyak ialah bersama keluarga, dan keluarga merupakan factor yang sangat dominant terhadap perkembangan karakter seorang anak.
Pendidikan karakter disusun dengan tujuan agar hasil dari pendidikan tersebut mampu memunculkan generasi yang berpengatahuan luas dan berbudi pekerti yang luhur. Pendidikan karakter masih perlu pembenahan, baik dari muatan kurikulum, mata pelajaran, metode pembelajaran maupun kondisi masing-masing sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar